Sabtu, 08 Maret 2014

SNMPTN 2014 : Unnes Tetapkan Bobot UN 10%-20% untuk SNMPTN
Universitas Negeri Semarang (Unnes) menjadikan nilai ujian nasional (UN) sebagai salah satu dasar seleksi masuk perguruan tinggi tersebut dengan bobot sekitar 10 persen-20 persen. “Kami sedang lakukan pengkajian untuk menentukan bobot nilai UN untuk seleksi masuk. Tetapi, kisarannya antara 10-20 persen,” kata Rektor Unnes Fathur Rokhman di Semarang, Selasa (4/3/2014). Unnes berkomitmen akan menjadikan nilai UN sebagai salah satu dasar untuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Lebih lanjut, Unnes juga akan memakai hasil UN siswa sebagai acuan untuk seluruh jalur masuk, baik seleksi nasional masuk PTN (SNMPTN), seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN), hingga seleksi jalur mandiri. Fathur mengungkapkan jika PTN bewenang untuk menentukan bobot nilai UN sebagai salah satu dasar seleksi masuk PTN, tetapi diharapkan tidak terjadi ketimpangan antara PTN satu dan lainnya. Fathur mengakui tidak semua PTN memberikan porsi besar bagi hasil UN sebagai salah satu acuan seleksi mahasiswa, sebab setiap PTN memiliki pertimbangan sendiri dalam penyelenggaraan seleksi mahasiswa baru. “Nanti akan ada rapat Majelis Rektor PTN. Kami kan juga perlu berkonsultasi dengan rektor-rektor PTN lainnya agar terlalu jauh perbedaan bobot [UN dalam seleksi] yang ditentukan,” katanya. Saat ditanya soal sejumlah pelanggaran yang terjadi selama pelaksanaan UN, Fathur mengkaui jika pada beberapa kasus tidak dapat menjadikan UN sebagai patokan. Tetapi, untuk pelaksanaan UN selama ini secara umum, kata dia, sudah bisa mencerminkan hasil yang valid, mulai dari bobot soalnya hingga pelaksanaannya, apalagi kalangan perguruan tinggi juga ikut mengawasi. “Kalau kami, dasarnya melihat tren hasil UN dari tahun ke tahun dengan prestasi yang diraih mahasiswa. Dari situ kan terlihat. Sah-sah saja jika hasil UN jadi salah satu dasar masuk PTN,” katanya. Meski demikian, kata dia, tidak serta-merta hasil UN bisa langsung menentukan lolos seleksi, sebab sebagian besar bobot diberikan pada nilai rapor selama lima semester dan prestasi yang diraih siswa. “Jadi, kami berikan bobot 10-20 persen untuk UN, sementara 80 persennya dasarnya ya dari nilai rapor dan prestasi yang diraih siswa. Hasil UN itu hanya sebagai salah satu dasar atau acuan,”.

Tidak ada komentar: